Figur Nabi Muhammad SAW: Teladan Literasi yang Menghidupkan Peradaban

Figur Nabi Muhammad SAW: Teladan Literasi yang Menghidupkan Peradaban

Perpustakaan Mahasiswa Indonesia Kairo (PMIK) pada Jumat (05/09) sukses menyelenggarakan acara Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H di Wisma Nusantara, Rab’ah, pukul 14.00 CLT bersama Bapak Abdul Muta’ali, M.A., M.I.P., Ph.D selaku Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kairo Mesir. Acara ini mengusung tema “Maulidurrasul: Figur Nabi Sebagai Teladan Literasi dan Keilmuan” sebagai bentuk penghormatan terhadap hari lahir Nabi Muhammad SAW.

Kegiatan ini bertujuan untuk mengingatkan kembali keteladanan Rasulullah, khususnya dalam aspek literasi dan keilmuan. Melalui momentum maulid ini, PMIK ingin menegaskan bahwa Nabi Muhammad bukan hanya teladan dalam akhlak dan ibadah, tetapi juga dalam membangun peradaban melalui budaya membaca dan menulis. Acara ini turut dihadiri oleh beberapa komunitas literasi yang berada di Kairo.

Acara diawali dengan pembacaan burdah serta tilawah Al-Qur’an, kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua PMIK Mesir, Rahmat Shaleh. Dalam sambutannya, Rahmat menyampaikan, “Semoga acara Maulid Nabi yang kita adakan bisa menjadi wadah memulai kembali kajian bagaimana Nabi berinteraksi, dan juga sebagai wadah kita bisa mengikat kembali silaturahmi kita supaya membawa keberkahan besar bagi mahasiswa Indonesia di sini.” Ia juga menambahkan, “Kami ini bukan hanya sebagai gudang buku, tetapi juga sebagai wadah diskusi yang nantinya bakal melahirkan karya-karya spektakuler dari teman-teman mahasiswa.” Ia juga mengingatkan bahwa saat ini, PMIK telah berhasil berdiri sejak 1992 dan memiliki lebih dari 8.000 koleksi buku, turots, tesis, serta majalah.

Wakil Ketua PPMI Mesir, Zaudan Afkar, turut mengajak mahasiswa untuk aktif dalam kegiatan literasi dan diskusi. “Harapannya kita tidak hanya memperingati, tapi kita juga bisa mengambil hikmah bahwa Rasulullah adalah orang yang melek membaca, sesuai dengan firman Allah dalam surah Al-‘Alaq ayat 1,” ucapnya.

Pada inti acara, Bapak Abdul Muta’ali selaku Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kairo menyampaikan materi utama dalam acara Maulid ini. Ia menegaskan pentingnya literasi sebagai kunci kemajuan peradaban. “Palestina tercatat sebagai negara dengan tingkat membaca tertinggi, mencapai rata-rata 249 halaman per hari, jauh di atas Indonesia yang hanya sekitar 1,3 halaman per hari,” jelasnya. Ia menambahkan, literasi yang kuat menjadikan suatu bangsa mampu bertahan dan maju, sebagaimana Palestina yang bisa tetap eksis di tengah keterbatasan melalui budaya membaca, sedangkan rendahnya minat baca menjadi salah satu faktor penghambat kemajuan di Indonesia.

Abdul Muta’ali juga menekankan bahwa Maulid Nabi seharusnya tidak sekadar menjadi peringatan seremonial. Menurutnya, Maulid justru harus menjadi momentum untuk meneladani Rasulullah dari sisi literasi dan keilmuan. “Nabi Muhammad lahir dari kondisi sederhana, from zero, hingga membawa perubahan besar bagi dunia. Kita harus menghadirkan beliau bukan hanya sebagai teladan akhlak, tapi juga dari sisi literasi,” pungkasnya.

Acara kemudian ditutup dengan doa, penyerahan cinderamata dari Ketua PMIK kepada Bapak Atdikbud, serta sesi foto bersama seluruh peserta sebagai penanda kebersamaan.

Red: M Azra Adz dzakwan

Editor: Najla Maharani

You might also like