IKMAL Mesir Gelar Dialog Terbuka, Dorong Mahasiswa Lampung Jadi Agen Perubahan di Tanah Kelahiran
Kairo, 14 November 2024 – Ikatan Keluarga Mahasiswa Lampung (IKMAL) Mesir sukses menyelenggarakan Dialog Terbuka bersama delegasi UIN Raden Intan Lampung, bertajuk “Menyemai Ilmu dari Mesir ke Lampung: Menjadi Pembawa Perubahan di Tanah Kelahiran”. Acara ini berlangsung di Aula Griya KSW, Kairo, dan dihadiri oleh mahasiswa asal Lampung yang tengah menempuh pendidikan di Mesir.
Dialog Terbuka ini menghadirkan sejumlah narasumber terkemuka dari UIN Raden Intan Lampung, antara lain Prof. H. Yusuf Baihaqi, Lc., M.A., Wakil Dekan I Fakultas Syariah, Prof. H. Andi Thahir, M.A., Ed.D., Ketua Lembaga Penjamin Mutu, dan Dr. H. Fachrul Ghazi, Lc., M.A., Dosen Pascasarjana S2 Pendidikan Bahasa Arab. Tujuan utama acara ini adalah mempererat hubungan antara mahasiswa Lampung di Mesir dengan pihak kampus UIN Raden Intan Lampung sekaligus mengembangkan kesadaran akan peran penting mahasiswa sebagai agen perubahan di daerah asal mereka.
Moderator acara, Ustadz Mohammed Dzaky El Farruq, berhasil mengatur suasana dialog menjadi hangat dan interaktif. Selama sesi tanya jawab, para peserta diberikan kesempatan untuk berdiskusi langsung dengan delegasi, yang juga berbagi pengalaman mereka selama menuntut ilmu di negara-negara Timur Tengah, khususnya Mesir.
Dalam kesempatan tersebut, Dr. Fachrul Ghazi menekankan pentingnya menghadapi kesulitan sebagai bagian dari proses pembelajaran. “Kesulitan adalah hal yang kita butuhkan, karena dengan kesulitan itulah derajat kita bisa naik,” ungkapnya. Beliau juga mendorong para mahasiswa untuk aktif menulis, baik dalam bentuk buku maupun jurnal ilmiah, yang mengangkat isu-isu keislaman dalam bahasa Arab. “Ilmu diikat oleh tulisan,” tambahnya, mengutip pepatah Arab yang menunjukkan betapa pentingnya kontribusi intelektual para lulusan Mesir.
Sementara itu, Prof. Yusuf Baihaqi mengingatkan mahasiswa untuk tetap fokus dalam menuntut ilmu, khususnya dalam mengkaji kitab-kitab klasik yang ada di Mesir, yang dikenal sebagai “gudangnya ilmu Islam”. “Belilah kitab-kitab itu. Nanti, ketika kalian sudah tidak kuliah di Mesir, baru kalian akan merasakan manfaatnya,” ujarnya dengan semangat.
Pada sesi terakhir, Prof. Andi Thahir menggarisbawahi pentingnya melanjutkan pendidikan ke jenjang S2 atau S3 bagi lulusan Mesir, terutama untuk mereka yang ingin menjadi dosen. “Tolak ukur menjadi dosen itu, harus S2. Jadi, bersungguh-sungguhlah dalam belajar hingga kalian bisa meraih gelar S2 atau S3,” pesan Prof. Andi, sambil tersenyum lebar.
Acara ini ditutup dengan penyerahan sertifikat kepada moderator dan kenang-kenangan dari IKMAL Mesir kepada delegasi, sebagai bentuk penghargaan atas kesediaan mereka untuk berbagi ilmu meski dalam jadwal yang padat.
Para mahasiswa Lampung di Mesir menyambut acara ini dengan semangat besar, berharap dapat membawa ilmu dan pengalaman mereka untuk berkontribusi dalam pembangunan daerah asal mereka. Semoga cita-cita mulia ini dapat terwujud, dengan izin Allah SWT.
Reporter: Najwa Hanum
Media: Mohammed Azra Adz-Dzakwan
Editor: Fauzan Ali Muzammil